Mengapa Korsleting Listrik selalu Disalahkan?

Kebakaran yang melanda Permukiman padat penduduk 165 bangunan. Sementara jumlah penduduk yang kehilangan tempat tinggal mencapai lebih dari 1.200 jiwa. Situasi amukan si jago merah berhasil ditaklukan dengan mengerahkan 27 unit mobil pemadam kebakaran. Sedangkan Damkar masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

Data statistik kebakaran di DKI – Jakarta

Data statistik kebakaran di DKI – Jakarta
Sumber: jakartafire.net/statistic
Penyebab 2014 2015 2016 2017 2018
Listrik 684 828 754 851 469
Rokok 49 92 35 33 20
Kompor 80 98 75 156 82
Lain-lain 460 460 183 1009 147
Belum diketahui 15 9 0 6 4

Data tahun 2018 Kebakaran DKI Jakarta

Data tahun 2018 kebakaran DKI Jakarta

Apa itu Korsleting Listrik?

Korsleting listrik umumnya disebabkan karena adanya konduktor positif dan negatif yang terdapat dalam kabel yang berhubungan satu sama lain. Konduktor positif dan negatif yang saling berhubungan tersebut akan menyebabkan hubungan pendek yang menghasilkan arus listrik yang sangat besar pada kabel sehingga akan menghasilkan panas yang luar biasa dalam waktu cepat, biasa energi panas yang dihasilkan ini dapat disertai dengan ledakan yang kuat dengan suhu yang sangat tinggi sehingga dapat membakar benda benda yang ada disekitarnya.

SATUAN LISTRIK

Menurut hukum Ohm, Bahwa tegangan yang melalui suatu bahan (bisa penghantar atau beban listrik) berbanding lurus dengan arus yang mengalis melalui bahan tersebut, secara matematis dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

V = R * I

Dimana :

  • V : tegangan listrik dengan satuan volt (V)
  • I : Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
  • R : Hambatan listrik, dengan satuan ohm

Daya listrik adalah besarnya energi listrik yang dipergunakan oleh peralatan listrik dengan satuan watt.

P = V. I

Pasa kebiasaan sehari-hari sering menyamakan Watt dengan VA
Daya  listrik yang terpasang dirumah adalah Volt
(*) Ampere, Kita lihat MCB didekat meteran bila 4 Ampere dan tegangan dirumah stabil 220 volt, maka dayanya adalah : 4 A * 220 Volt= 880 VA

WATT = VA * Power faktor

Biasanya : 0,746 dibulatkan 0,8 atau  80%
Daya = 880 x 0,8 =  704 watt
Untuk keamanan dirumah dari kebakaran pergunakan daya hanya kira-kira 80%

PENYEBAB KEBAKARAN KARENA LISTRIK

  1. KONTAK LISTRIK BURUK
    Besarnya hambatan listrik pada kontak yang buruk lebih besar dari 0 ohm. Berarti kontak kurang mengalirkan arus. Arus listrik cenderung memaksa melalui kontak, sehingga mengeluarkan panas. Jika dibiarkan, panas semakin lama berubah menjadi kebakaran

  2. HUBUNG SINGKAT
    Hubung singkat listrik adalah terhubungnya kutub fasa dan kutub netral. Hubung singkat menimbulkan arus sangat besar, yang tidak sesuai dengan desain instalasi. Daya tahan penghantar tidak mampu menanggung arus lebih

Kebakaran karena LISTRIK

  • Pembebanan lebih
  • Sambungan tidak sempurna
  • Perlengkapan tidak standar
  • Pembatas arus tidak sesuai
  • Kebocoran isolasi
  • Listrik statik
  • Sambaran Petir

POTENSI BAHAYA YANG BERAKIBAT KEBAKARAN

  1. Kabel kecil dibebani banyak peralatan listrik (gunakan kabel ukuran besar)
    Kabel kecil dibebani banyak peralatan listrik
  1. Menumpuk T – Kontak
    Pakai satu T kontak saja, jika banyak beban yang akan dihubungkan, buatlah cabang listrik baru. Perhatikan cara membuat cabang baru.
  2. Alat Kontak Panas
    Alat Kontak PanasKontak listrik yang kurang menempel akan menimbulkan bunga api.  Gejala ini bisa diamati dengan memegang badan alat tersebut. Cara lain bisa juga dengan mendekatkan telinga ke alat tersebut. Kalau terasa panas atau terdengan bunyi gemertak berarti sedang berlangsung lompatan bunga api. Jika  dibiarkan lama, badannya akan leleh. Kalau sudah demikian buang saja alat tersebut, dan ganti dengan yang lebih berkualitas.

  3. Kabel telanjang atau terkelupas
    Kabel telanjang atau terkelupas
  4. Instalasi listrik semrawut
    Instalasi listrik semrawut
    Instalasi semacam ini sering dituding sebagai penyebab kebakaran. Kabel listrik simpang siur sering dijumpai dipasar. Ubah dengan instalasi yang lebih rapih dan teratur. Lakukan perubahan secara bertahap, titik demi titik.
  5. Kabel bersambungan
    Kabel bersambunganSambungan merupakan titik terlemah, karena bisa menimbulkan bunga api. Jangan gunakan kabel dengan sambungan, terutama untuk beban berat, seperti air conditioner atau pemanas listrik. Bila terpaksa menyambung kabel dengan cara yang aman. Cara menyambung kabel yang salah dapat menjadi sumber kebakaranContoh : KONTAK LISTRIK BURUK

     Tusuk kontak tidak menancap tepat pada outlet atau T kontak. Pada kontaknya terjadi bunga api dan menimbulkan panas. Bila pembungkusnya terbuat dari plastik, akan meleleh. (sering kita menjumpai alat kontak listrik kurang bagus buatannya, karena pembuatannya tidak mengikuti standar.)
  6. Sambungan kabel kurang bagus.
    Sambungan kabel kurang bagusKabel bersambungan punya umur pakai. Pada titik sambungan akan timbul zat pelapis menghalangi arus listrik. Selanjutnya timbul kondisi antara sambungan dan tidak sehingga menyebabkan panas. Zat pelapis lebih cepat timbul pada sambungan tanpa solder atau cara penyambungan serampangan. Anda dapat membuktikan pada sambungan lama , mudah sekali dibuka ikatannya.
    Ketika saklar dimatikan –hidupkan (on-off). Pada kontaknya terjadi lompatan bunga api. Perbuatan ini jarang menimbulkan kebakaran. Kecuali disekitarnya terdapat banyak uap siap terbakar.

TANDA-TANDA HUBUNG SINGKAT

  • Beban yang dipasang pada cabang tersebut mati tiba-tiba. (lampu atau listrik lainnya padam seketika).
  • Timbul bunga api.
  • Sekering putus atau circuit breaker (CB) jatuh.

Dengan terputusnya sekring atau jatuhnya CB. Maka potensi bahaya lenyap.

Temukan kesalahan pada cabang tersebut dan perbaiki. Ganti sekring dengan kemampuan sama atau naikkan CB

  • Bila kejadian ini berlangsung lama (beberapa detik), sementara sekring tidak putus, maka kabel menjadi panas, pembungkus meleleh dan terbakar. Sekring gagal mengamankan instalasi listrik.
  • Kegagalan menandakan ada kesalahan dalam instalas

PENYEBAB KESALAHAN antara lain adalah :

  1. Salah menghitung kapasitas sekring atau Circuit breaker (CB) salah desain.
  2. Sekering dihubungkan langsung (di-Jumper) dengan beberapa utas kawat.

Sekring dan CB merupakan alat pengaman terhadap kebakaran dan kerusakan kabel listrik. Sekali sekring putus maka harus diganti.

BATAS PEMAKAIAN ALAT LISTRIK

  • Alat listrik   dibuat   oleh   pabrik   dengan kemampuan tertentu. Masih banyak masyarakat awam yang kurang mengerti cara memakai alat listrik dengan benar. Jangan memakai alat listrik melampaui kemampuannya.
  • Yang memprihatinkan, alat listrik berkualitas rendah masih banyak dijual ditoko listrik, jangan sampai anda terkecoh dengan kemampuan alat yang tertulis dikemasannya.

Disini saya jelaskan aturan memakai alat kontak listrik, membuat cabang baru, dan memilih ukuran kabel. Aturan-aturan ini tidak lain demi keselamatan anda sebagai pemakai alat listrik.

PENGGUNAAN ALAT KONTAK LISTRIK.

  1. Alat kontak kualitas prima (export quality)
    Ciri alat kontak ini bisa dilihat dari konstruksi yang kokoh dan dibuat oleh perusahaan yang cukup terkenal. Bidang kontaknya cukup luas. Penggunaan yang aman adalah dibawah 80% kemampuan maksimal
  2. Alat kontak kualitas biasa (non export quality)
    Cirinya konstruksi kurang kokoh, mudah longgar dan disainnya tidak bagus, Batas penggunaan dibawah 50% kemampuan Maksimal. Peralatan rumah tangga yang memakai beban besar perlu mendapat perhatian serius. Peralatan tersebut antara lain : Kompor listrik, Oven listrik, microwave, penyejuk udara (air conditioner), pemanas air listrik (heater), gunakan outlet dan tusuk kontak yang berkualitas prima dan sesuai kemampuan. 
  3. Membuat Cabang listrik baru
    Sering kali kita perlu menambah sendiri percabangan listrik baru karena outlet yang tersedia masih kurang, Cara pembuatan harus mengindahkan aturan instalasi listrik. Membuat secara sembarangan berbahaya bagi pengguna listrik itu sendiri. Aturan pembuatan Cabang baru adalah : 

    • Kapasitas daya cabang baru masih sanggup ditanggung oleh cabang lama.
    • Jumlah daya listrik yang dipasang pada cabang baru tidak melebihi kemampuan cabang baru (gunakan sesuai kemampuan

PERALATAN KESELAMATAN KEBAKARAN

  1. Proteksi dari kejut listrik
    (earth leakage circuit breaker – ELCB)
  2. Proteksi dari arus lebih (Fuse, Sekering)
  3. Proteksi dari efek thermal
  4. Proteksi dari tegangan kurang
    (1 → 4, MCB, MCCB, ACB)
  5. Pemisahan dan penyekelaran
  6. Proteksi dan tegangan lebih akibat petir
    (Arrester)
  7. Grounding System

Pemeriksaan Grounding
Pemeriksaan Grounding

Panel dan Alat Pengaman :
Pemeriksaan instalasi listrik dengan infrared camera

Pemeriksaan instalasi listrik dengan infrared camera

Hal-hal yang Harus diperhatikan :

  • Stop Kontak dan steker
    • Stop kontak kuat (tidak goyang),penempatan stop kontak aman (bebas dengan gangguan banjir).
    • Jenis stop kontak dan steker yang dipakai sesuai (tidak goyang).
    • Stop kontak peralatan-peralatan agar dilengkapi dengan terminal pertahannan
  • Kabel Listrik
    • Kabel dari kwalitas baik (mendapat sertifikat dari PLN).
    • Jenis kabel yang dipakai sesuai dengan penggunaannya.
    • Ukuran penampang kabel memenuhi syarat (sesuai dengan pemakainnya).
    • Sambungan kuat dan aman (tidak tumpang tindih dan dilapisi dengan isolasi yang kuat.
    • Sambungan kabel hanya satu jurusan, serta sambungan kabel yang lebih satu jurusan menggunakan terminal khusus,
    • Pemakaian kabel snur harus dengan kekuatannya.
    • Untuk gedung bertingkat, Jalur saluran kabel (shaft) harus dipasang fire stop.
    • Untuk kabel yang telah dipakai lebih dari 10 tahun, harus diperiksa tahanan isolasi dari kabel yang bersangkutan.
    • Panel mudah dicapai, dan dalam keadaan tertutup.
    • Sambungan kuat tidak tertutup.
    • M C B dalam keadaan standart (tidak disambung dengan kawat darurat / diganti komposisinya ).
    • Sekring dalam keadaan standar (tidak disambung dengan kawat/diganti komponennya ).
    • Sistim penyambung baik (tidak hubungan langsung).
    • MCB sesuai dengan besarnya beban.
    • Sekering sesuai dengan besarnya beban.
    • Kalau menggunakan Tegangan 380 Volt atau 3 phase, apakah MCB diperlengkapi dengan alat pemutus tegangan R,S,T, jika salah satu phasenya mati (tanpa tegangan)
    • Jika mengunakan motor listrik, apakah motor tersebut diperlengkapi dengan thermo winding (alat deteksi panas motor).
    • Panel distrbusi induk harus mempunyai hubungan ketanah dengan risistansi dibawah 0.5 ohm.
    • Panel Induk harus dipasang Arrester *** untuk mencegah tegangan dan arus lebih karena adanya induksi sambaran petir dan menghindarkan terjadinya elevasi ke tanah.
    • Bagaimana kondisi ruangan dan maintenance transformer, Cubical, switching gear, Main MCB, electric panel, capacitor bank, generator room, etc.
    • Panel listrik harus dibersihkan secara regular untuk menghindari akumulasi debu dan baut-baut sambungan harus dikencangkan
    • Tahanan isolasi kabel harus diperiksa apabila umur kabel lebih 10 tahun

Mengapa Proteksi Diperlukan

  1. Untuk menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikitlah pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.
  2. Untuk cepat melokalisir luas daerah terganggu menjadi sekecil mungkin.
  3. Untuk dapat  memberikan  pelayanan  listrik  dengan keandalan yang tinggi kepada konsumsi dan juga mutu listrik yang baik.
  4. Untuk mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik

Proteksi yang diperlukan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. Sekering atau circuit breaker harus sanggup dilalui arus nominal secara terus menerus tanpa pemanasan yang berlebihan (overheating).
  2. Overload yang kecil pada selang waktu yang pendek seharusnya tidak menyebabkan peralatan bekerja.
  3. Proteksi harus bekerja walaupun pada overload yang kecil tetapi cukup lama sehingga dapat menyebabkan overheating pada rangkaian penghantar.
  4. Proteksi harus membuka rangkaian sebelum kerusakan yang disebabkan oleh arus gangguan yang dapat terjadi.
  5. Proteksi harus dapat melakukan “Pemisahan” (discriminative) hanya pada rangkaian yang terganggu yang dipidahkan yang lain yang tetap beroperasi

Untuk mencegah menjalarnya kebakaran melalui kabel listrik dan bukaan pada dinding atau diantara kabel dan dinding

  • Mempergunakan Coating
    Mempergunakan Coating
  •  Mempergunakan Fire stop
    Mempergunakan Fire Stop

Leave A Comment

You must be logged in to post a comment