“Do and don’t” dengan THR-mu

Hore, sebentar lagi Lebaran. Musim liburan tiba dan saatnya pulang kampung bertemu keluarga. Saat menjelang lebaran juga saatnya dapat THR.

Tunjangan Hari Raya atau sering disingkat THR adalah kewajiban pengusaha yang akan diberikan kepada karyawannya tercantum dalam peraturan Menaker no. 6 tahun 2006 tentang THR keagamaan bagi buruh/karyawan perusahaan.

Sebelum THR turun ada baiknya kita siapkan mental terlebih dahulu. Karena rejeki yang datang dalam jumlah besar diluar biasanya dapat memberikan dampak yang tidak biasa, jika sang penerima tidak siap mental.

Yuk, sama-sama kita siapkan diri sebelum notifikasi dari bank akan kedatangan THR masuk kedalam gadget anda.

“DON’T!”

  1. Hal pertama yang jangan dilakukan ketika banyak uang adalah jangan kalap.
    Kalap dan lapar mata milik semua bangsa, karena itu jagalah level exciting kita dalam kondisi normal. Bagaimana caranya, pertama anda masuk keruangan, ambil kertas dan pulpen dan lakukan self audit.

    Apakah ada hutang kartu kredit diluar batas yang bisa anda perkecil? Apakah Tiket pulang kampung dan arus balik nanti sudah dibeli?
    Jika tak ada hutang dan tiket sudah ditangan baru anda belanjakan sesuai keinginan.

  1. Jangan segera mendekat ke shopping mall
    Pusat perbelanjaan atau mall adalah musuh terbesar perencanaan keuangan. Karena mall sebuah tempat penyedot isi rekening anda dengan sukarela anda lakukan. Suasana yang cozy, berpendingin ruangan serta kadang musik yang enak didengar memberikan efek yang sangat melenakan. Masuk hanya bawa tas kerja namun keluar berkantong-kantong belanja.
  1. Jangan show off.
    Ini PENTING kalau kita tidak ingin dicap OKB (orang kaya baru). Dapat THR apalagi plus Bonus tahunan memang membanggakan tapi apakah semua teman anda mengalami nasib yang sama? Tentu tidak jawabannya. Maka, berempatilah.
  2. Jangan traktir sana-sini.
    Traktir dulu keluarga inti anda, namun jangan orang sedepartment juga. Jangan teman seangkatan di SMP atau SMA. Reuni kuliah anda menjadi penyumbang dana terbesar. Jangan dulu. THR tidak membuat anda menjadi Bill Gates kedua. Jadi lah diri anda seperti apa adanya saja.

“DO!”

  1. Kalkulasi ulang keuangan anda. Mumpung ada dana lebih, cicilan KTA yang tertunggak, hutang CC yang biasanya dibayar dan 10 persenan saja. Biaya tahunan dalam hidup bisa anda alokasikan dari THR misal: PBB rumah, Pajak Mobil dan lainnya.
  2. Gunakan sebagian, sisihkan sebagian juga.
    THR plus bonus *kadang ada * memang punyamu, namun kamu akan lebih bijak mengaturnya, THR datang bukan berarti harus saat ini juga di habiskan. Di konsumsi boleh namun jangan konsumtif.

    Berapa sih yang sebaiknya dikonsumsi, angka 60% disepakati oleh ahli perencanaan keuangan untuk bahan konsumsi. Sisanya kamu bisa manfaatkan untuk kepentinganmu jangka panjang.

    Jika selama ini kamu selalu menunda untuk memiliki asuransi pribadi, segera eksekusi. Proteksi penting untuk kepastian masa depanmu dan keluarga. Sebaiknya Premi di Bayar tahunan dari sebagian THR-mu agar tidak membebani dirimu di bulan berikutnya

  3. Jangan lupa sedekah
    Sebagian THR itu juga adalah rejeki orang yang kurang beruntung, hanya Tuhan menitipkan melalui kantongmu, berapaan sih uang untuk charity ini.
    Hmmm… Sebetulnya tergantung kamu atau aturan dalam agama yang kamu anut. Dalam Islam angka 2,5% adalah angka minimal yang kamu bisa keluarkan untuk charity ini.
  1. Belanjakan. Yess, ini saatnya kamu payback dirimu sendiri, pernah belanjakan dirimu sendiri? Pasti sering, namun konsep memberi hadiah untuk diri sendiri mungkin jarang terdengar. Konsep ini baik, alih alih kamu berbelanja dalam kondisi kalap, belanja dengan konsep payback for your self ini memberikan proud yang berbeda. Kamu akan merasa lebih kalem dalam belanja, lebih bangga memakai barangnya dan lebih menentramkan hatimu karena sudah menghargai dirimu sendiri. Karena, jika bukan kamu yang mulai duluan menghargai diri, lalu siapa?

Selamat menunggu THR, selamat menggunakan THR dengan bijaksana dan selamat berhari Raya, Kita sambut Lebaran nanti dan selamat bersilaaturahmi dengan keluarga.

Leave A Comment

You must be logged in to post a comment