Cadangan Teknis Asuransi

 

Cadangan teknis dalam asuransi merujuk pada jumlah dana yang disimpan oleh perusahaan asuransi untuk membayar klaim di masa depan. Ini merupakan komponen penting dalam keuangan perusahaan asuransi untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup saat klaim diajukan.

Perhitungan ini melibatkan faktor seperti jumlah polis asuransi, estimasi klaim, dan risiko lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan perusahaan memiliki dana yang memadai untuk memenuhi kewajiban klaimnya. Dengan memahami pentingnya cadangan teknis, perusahaan asuransi dapat mengelola risiko secara efektif dan memberikan perlindungan yang handal bagi nasabahnya.

Penting untuk diingat bahwa cadangan teknis tidak boleh digunakan untuk tujuan lain selain membayar klaim. Oleh karena itu, perusahaan asuransi harus memastikan bahwa jumlah cadangan teknis yang mereka pertahankan memadai untuk mengatasi risiko klaim yang mungkin terjadi. Dalam hal ini, dapat memainkan peran penting dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan memastikan kelangsungan bisnis perusahaan asuransi.

Pembentukan cadangan ini dilakukan oleh seorang aktuaris. Cadangan teknis bagi Perusahaan meliputi:

  • cadangan premi
  • cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan untuk produk yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun atau lebih dari satu tahun yang syarat dan kondisi polisnya dapat diperbaharui kembali (renewable) pada setiap ulang tahun polis
  • cadangan atas PAYDI
  • cadangan klaim, dan
  • cadangan atas risiko bencana (catastrophic reserve).

Pembentukan cadangan teknis Perusahaan dihitung berdasarkan pedoman pembentukan cadangan teknis. Sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 27 /SEOJK.05/2017 tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi serta Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SEOJK ini.

One Response

Leave A Comment

You must be logged in to post a comment