Datapolis.id, Yogyakarta – Pasca letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada Jum`at pagi (11/05/2018) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang disertai guncangan selama lima menit dan suara gumuruh dengan tekanan mencapai 5.500 meter dari puncak hingga kini telah kembali normal.
Hanik Humaidi selaku kepala Balai Penyelidik dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan bahwa tidak akan ada erupsi atau letusan freatik susulan. Menurutnya, suhu udara di Puncak Gunung Merapi yang pada saat itu mencapai 80-90°C saat kini telah kembali normal yaitu pada posisi 40-50°C.
Erupsi atau letusan yang terjadi di Gunung Merapi Jumat pagi lalu dipicu oleh tekanan akumulasi gas dan uap air yang mendorong material vulkanik sisa erupsi 2010. “Uap air dan gas terakumulasi kemudian mendobrak sisa material yang ada di dalam Gunung Merapi,” Kata Hanik.
Sementara itu, Balai Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Isitimewa Yogyakarta menyatakan, seluruh masyarakat yang mengungsi akibat erupsi freatik Gunung Merapi Sabtu (12/05/2018) sudah tenang dan telah kembali ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitas seperti biasa. Meski demikian, warga setempat dihimbau untuk tetap waspada, seperti menyiapkan masker guna mengantisipasi hujan abu.
Ikhtisar:
- Peril : Letusan Gunung
- Objek : Gunung
- Tanggal kejadian : 11 Mei 2018
- Lokasi : Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Penyebab : Letusan Freatik Gunung Merapi
- Nilai Kerugian : Belum diketahui