Banjir Bandang Terparah di Mamuju, Puluhan Rumah Hanyut

Datapolis.id, Mamuju – Banjir bandang menerjang enam desa di Kecamatan Mamuju dan Simboro, kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Kamis (22/3/2018). Wilayah yang terkena banjir bandang ini adalah Kelurahan Karema, Simboro, Binanga, Rimuku, Rangas dan Desa Sese.

Penyebab utama dari banjir bandang ini adalah curah hujan yang cukup lama. Air yang menggenangi beberapa daerah di Kabupaten Mamuju berasal dari Sungai Karema yang meluap karena diguyur hujan selama 10 jam, sejak rabu malam hingga kamis pagi.

Ratusan rumah warga terendam banjir dan puluhan hanyut terseret air di Lingkungan Simbuang, Kecamatan Simboro. Warga panik dan ketakutan karena air datang dengan tiba-tiba. Dengan segala upaya, warga berusaha untuk menyelamatkan harta benda mereka. Dalam konteks asuransi, hal ini dikatakan Catasthropic Event sebab yang mengalami kerugian tidak hanya satu, melainkan satu lingkup atau satu daerah.

Menurut salah satu korban banjir, Ibu Murni, air mulai menggenangi rumah mereka sekitar pukul 06.00 WITa. Warga dikejutkan dengan suara air yang bergemuruh dari belakang rumah mereka. Kondisi bertambah parah sekitar pukul 07.00 sampai 09.00 WITa karena saat itu banjir sudah setinggi leher. Ibu Murni kehilangan hartanya seperti uang, atm, dan harta benda didalam rumahnya.

Petugas dari TNI dan Polri juga tampak berusaha mengevakusi barang milik warga yang terseret banjir bandang.

Menurut Kapolres Mamuju AKBP Arvan bersama Dandim 1418 Mamuju Letkol Inf Jamet Nijo, diperkirakan sekitar 300 keluarga yang menjadi korban. Namun, hanya 100 yang dievakuasi. Warga yang dievakuasi ditempatkan di Mako Polres dan Mako Kodim Mamuju.

Tidak hanya merendam permukiman warga, banjir juga menyebabkan ruas-ruas jalan di Kota Mamuju terputus. Kios-kios dagang warga di Jl. Soekarno Hatta, Jl. Gatot Suboroto dan warga BTN Hj. Basir di Jl. RE. Marthadinata dan warga Jl. Jenderal Sudiman dan Kelurahan Simboro juga menjadi korban dalam musibah ini.

Belum diketahui dengan pasti apakah terdapat korban jiwa dalam musibah ini. Namun, diperkirakan sejumlah warga dilaporkan masih terperangkap banjir bandang.

Lokasi terparah dari banjir ini terletak di Jalan Jenderal Sudirman dengan ketinggian banjir mencapai 2 hingga 3 meter. Akibatnya, akses jalan ini tidak bisa dilewati.

Lokasi lain yang juga parah terjadi di Perumahan BTN H Basir. Di lokasi ini, ketinggian air mencapai 2 meter.

Menurut pengakuan salah satu korban banjir, Bapak Abdullah yang sudah tinggal selama 20 tahun di kota Mamuju, kejadian ini merupakan banjir terparah. Sebab, selama ia tinggal, belum pernah terjadi banjir hingga separah ini.

Leave A Comment

You must be logged in to post a comment